Saturday, January 29, 2011

Rich Dad, Poor Dad

                                                

Rich Dad, Poor Dad. Apa yang diajarkan oleh orang kaya pada anak-anak mereka tentang uang-yang tidak diajarkan oleh orang miskin dan kelas menengah.

Semalem gw baru aja nyelesain baca buku ini.Bener-bener ngasih inspirasi buat gw. Awalnya gw kaget dengan apa yang ditulis dalam buku ini, banyak pandangan-pandangan yang bertolak belakang sama kebudayaan kita selama ini. Buku ini berisi cara bagaimana orang kaya bisa menjadi kaya dan mengapa mereka menjadi kaya.

Orang kaya selalu mementingkan aset dibanding liabilities (kewajiban) mereka. Liabilities ini dapat berupa rumah, mobil, perabotan rumah tangga, dan segala sesuatu yang kita konsumsi.Untuk menjadi orang kaya kita harus mempunyai kecerdasan finansial untuk mengolah aset tersebut. Kecerdasan finansial tidak hanya didapat dari bangku sekolah, melainkan dapat didapat dari mana saja. Buku, seminar-seminar dan kursus juga dapat melatih kecerdasan finansial kita.

Ada banyak statement yang gw suka dari buku ini. Seperti 'bekerja untuk belajar, jangan bekerja untuk uang'. Awalnya gw bingung dengan maksud kalimat ini. Tapi menurut gw yang dimaksud bekerja untuk belajar berarti kita mendapatkan suatu pelajaran dari pekerjaan kita sehari-hari. Entah itu dalam bidang teknik atau sosial. Kalau kita memperlakukan pekerjaan kita sebagai sarana belajar, tentunya kita akan senang melakukannya dan tidak akan berkeluh kesah.

'Memberilah, maka anda akan menerima'. Buku ini juga membahas tentang prinsip sedekah. Jika kita ingin menerima sesuatu maka memberilah terlebih dahulu. Jangan kita menerima terlebih dahulu baru memberi, ini merupakan mentalitas orang miskin. Orang kaya yakin, dengan mereka memberi, maka otomatis mereka akan menerima kembali.

Walaupun buku ini dah lama terbitnya (sekitar tahun 2002), tapi gw rasa masih banyak orang yang belum mempraktekkan isi buku ini. Menurut gw buku ini bagus banget buat menata pola pikir kita. It's Recommanded for you.

Friday, January 21, 2011

Thursday, January 20, 2011

Perkataan adalah Do'a



Tiba-tiba gue teringat peristiwa beberapa tahun lalu (kira-kira tahun 2007).Waktu itu gue kelas 2 SMA. Gue dan temen gue berencana mengikuti test ekskul komputer di sekolah. Kok mau ikut ekskul aja pake test ya? Ya maklumlah, ekskul favorit. Ni ekskul gak cuma belajar aplikasi komputer dasar, tapi udah belajar Programming, Web Design, n Animasi. Berhubung pada zaman itu hal yang masih lumayan baru, jadi aja ekskul favorit.
Kembali ke test ekskul. Sebelum gue ikut itu test, gue sempet bilang ke temen gue. Jangan-jangan nilai kita sama lagi terus yang paling tinggi ( bangganya gue kalo hal itu terjadi, coz yang ikut test itu banyak orang pinternya. FYI, gue n temen gue termasuk dalam katagori standar).
Akhirnya test itupun digelar. Gue n temen gue beda ruangan testnya. Seteleah hasil testnya keluar gue terkaget-kaget. Ternyata nilai gue n temen gue bener-bener sama. Cuma ya bukan nilai tertinggi. Gue ngerasa amazing aja, begitupun temen gue.
Padahal gue ngucapin kata itu cuma iseng, gak berniat mau nyamain nilai.
Kedengerannya sih kebetulan, tapi bagi gue itu bukti kalau perkataan adalah do'a.So, keep your words...


Baby and Me



Baru-baru ini gue baru aja nonton film yang berjudul Baby and Me. Sebenernya sih film ini udah lumayan lama keluarnnya sekitar tahun 2008, tapi gue baru nemu sekarang aja ni film, he..
Film ini lumayan kocak dan mengaharukan.Namanya juga Korea...Kalau gak ada nangis-nangisnya bukan Korea namanya...Film ini menceritakan tentang preman SMA yang awalnya nakal dan palyboy jadi sadar kerana seorang bayi lucu. Ceritanya ada seorang misterius yang menitipkan seorang bayi kepadanya, bersama dengan bayi ada tulisan bahwa bayi itu adalah anaknya...karena dulunya playboy, dia beranggapan bahwa bayi itu adalah anak hasil "perbuatannya" dengan salah satu pacarnya, so terpaksa dia rawat...Sedihnya, bayi itu mengidap penyakit paru-paru. Disinilah dia jadi sayang banget sama bayinya...tapi ada masalah lagi, dia akhirnya tahu bahwa bayi itu bukan anaknya...tapi anak temennya...So, gimana kelanjutannya...nonton sendiri deh, gak bakalan nyesel!